Rabu, 07 September 2011

Kecerdasan


Kecerdasan Emosional

Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan.
Daniel Goleman, seorang profesor dari Universitas Harvard menjelaskan bahwa ada ukuran/patokan lain yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dalam bukunya yang terkenal, Emotional Intelligence, membuktikan bahwa tingkat emosional manusia lebih mampu memperlihatkan kesuksesan seseorang.
Intelligence Quotient (IQ) tidak dapat berkembang. Jika seseorang terlahir dengan kondisi IQ sedang, maka IQ-nya tidak pernah bisa bertambah maupun berkurang. Artinya, jika seseorang terlahir dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, percuma saja dia mencoba dengan segala cara untuk mendapatkan IQ yang superior (jenius), begitu pula sebaliknya. Tetapi, Emotional Quotient(EQ) dapat dikembangkan seumur hidup dengan belajar.

Persiraja Bersikap Profesional | persiraja.com

Persiraja Bersikap Profesional | persiraja.com
Persiraja Banda Aceh akan bersikap lebih profesional dalam memilih pemain untuk kompetisi musim 2011/2012. Kepada pemain yang terikat kerja di instansi pemerintah, bank, dan TNI/Polri akan diberi dua pilihan, yaitu memilih klub atau tetap bekerja di instansi masing-masing.
Sementara seleksi perdana akan digelar Jumat, 9 September di Stadion H Dimoerthala, Lampineung, Banda Aceh. Tim berjuluk Laskar Rencong ini masuk nominasi peserta kompetisi level satu Liga Profesional yang dijadwalkan bergulir 8 Oktober mendatang.

ANTARA HALAL DAN HARAM


HALAL ATAU HARAM YANG KITA MAKAN
Oleh, Hadirani
Kenapa banyaknya umat Islam yang belum tahu mana makanan yang boleh dimakan (halal) dan mana yang tidak boleh (haram), kebanyakan dari mereka hanya tahu makanan yang haram itu hanya babi dan minuman keras (alkohol). Apakah hanya itu saja yang diharamkan dalam Islam ? Kalau kita menjawab “ya” berarti belum sempurnanya kita dalam beragama (Islam), kalau kita jawab  “tidak”, banyak makanan lain yang diharamkan untuk dimakan. Nah ini dia...! kenapa masih banyak berita yang kita baca dimedia yang memuat berita tentang itu, Contoh :
Nganjuk - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, petugas gabungan dari Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Kesehatan dibantu Satpol PP Kabupaten Nganjuk menggelar razia daging di sejumlah pasar tradisional. Dalam razia tersebut petugas menemukan daging ayam mati kemarin atau tiren .www.inilah.com
Petugas Dinas Perikanan dan Pertanian DKI Jakarta, Selasa (2/8/) malam hingga Rabu malam (3/8/2011) dinihari, berhasil menyita ayam tiren dari hasil razia di sejumlah pasar tradisional. www.berita8.com.
Bisa saja kita berdalih itu yang menjual orang non Muslim, yakinkah kita bukankah negara kita mayoritas rakyatnya beragama Islam (Muslim), kalaupun ya, tidak bisakah kita mencegahnya untuk melarang dia menjualnya yang saya yakin di pasar-pasar mayoritas pedagang beragama Islam.

Selasa, 06 September 2011

PERBEDAAN ITU RAHMAT


 Oleh, Hadirani
Mari kita sikapi segala perbedaan yang ada dengan bermusyawarah. Jangan sampai kita phobia terhadap perbedaan, karena perbedaan itu harus ada kalau tidak ada perbedaan hidup ini akan monoton. Yang penting perbedaan itu harus kita usahakan untuk mendapatkan titik temu, jangan kita menganggap yang berbeda dengan kita itu musuh.
Perbedaan itu rahmat , dengan adanya perbedaan dan bermusyawarah kita akan mendapatkan kebenaran yang hakiki.

Minggu, 04 September 2011

KRISIS MULTI DIMENSI (PENYEBAB)


KRISIS MULTI DIMENSI DI NEGERI TERCINTA (PENYEBAB)

Penyebab  terjadinya  krisis multi dimensi di negeri  tercinta ini sebenarnya karena bangsa ini telah lupa kepada hakekat hidup yang sesungguhnya. Bangsa ini terlalu sombong dan lupa kalau hidup hanya sementara, sepertinya semua hanya mencari kepuasan duniawi, walau sebagian ada yang  kelihatan seperti mencari akhirat/pahala tapi masih kelihatan “riya” (duniawi- nya).

Padahal nenek moyang kita banyak sekali mewariskan nasihat kepada kita sepertI pada sebuah Puisi karya penulis  Parsi/Iran, Sa`di al-Syirazi, penyair sufi  abad ke-13 M (1193 M – 1292 M) yang terpahat pada batu nisan makam seorang Muslimah Pasai, Naina Husamuddin yang wafat pada akhir abad ke-14 M (wafat 1420 M). Makam beliau terletak di Gampong Mns. Pie, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara , dalam komplek makam terdapat 12 batu pusara. Situs makam ini berhiaskan ornamen dan kaligrafi ayat Kursi di atas batu pualam, ditambah dengan sepotong sajak berbahasa Parsi berisikan petuah mati bagi yang hidup, yang diterjemahkan oleh sejarawan Ibrahim Alfian:

Kamis, 01 September 2011

Mengapa Kita Lupa


UNTUK KITA RENUNGKAN


Apakah kewajiban  ingat kepada Tuhan hanya terbatas di tempat ibadat seperti  Masjid, Musholla, Surau atau diatas sajadah saja ?. Pasti semua kita semua  akan menjawab tidak, karena sebagai orang beragama pasti saya selalu ingat Tuhan.

Tapi kenapa perkara rohani hanya diperlakukan yaitu difahami dan diamalkan sebatas ritual semisal shalat, puasa dan haji. Namun keshalihan ritual tersebut tidak atau hanya sedikit berdampak pada keshalihan sosial. Berbagai perselingkuhan seperti, korupsi, menipu atau mencuri seakan menjadi “amal wajib” disamping shalat 5 waktu setiap hari. Adapun di tempat usaha, ditempat kerja apalagi di tempat hiburan Tuhan terlupakan. Seakan-akan keberadaan Tuhan hanya ada di tempat ibadah atau hanya ada dalam ritual ibadah semata, seolah-olah Tuhan tidak hadir atau tidak ada. Orang cenderung lupa, bahwa Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dan Malaikat selalu mencatat segala perbuatan kita yang baik maupun yang buruk.